Jumat, 11 Oktober 2013

Pembukuan Keuangan

Bichan ingin saya mengisi pembukuan keuangan dari software yang sudah beliau persiapkan jauh hari sebelum kami menikah. Pada praktiknya, saya mengalami kesulitan ketika mengisi pembukuan tersebut.

Entah kenapa, uang tunai yang saya pegang tidak pernah balance dengan uang tunai yang tertera di pembukuan.

Saya berusaha tidak belanja banyak, Kalaupun harus belanja banyak dan belanjanya di berbagai tempat, saya berusaha mencatatnya di notes agar tidak ada yang terlewat. Tetap saja tiap malam selalu ada uang yang tidak balance. Kadang-kadang uang yang saya pegang lebih banyak dari yang seharusnya ada di data pembukuan. Kadang-kadang malah lebih sedikit, sehingga harus berfikir keras, kemana uang yang hilang itu, dibelanjakan apa?

Bichan jadi menganggap saya kurang sungguh-sungguh. Saya merasa memang betul saya kurang sungguh-sungguh karena saya menyadari betul bahwa saya kurang teliti, Kadangkala ada belanjaan yang telewat. Akhirnya bee yang memegang kendali pengisian pembukuan. Saya harap bee tidak berkelanjutan kekecewaannya. Agar saya dan bee tidak mengalami rintangan perasaan tsb, saya akan selalu mendampingi bee ketika beliau sedang mengisi pembukuan.

Rabu, 09 Oktober 2013

Perpanjangan tangan Allah yang Maha Pengasih Penyayang

Manifestasi kasih sayang Allah yang tanpa batas, akhirnya saya sadari keberadaannya setelah menikah. Sejak kecil saya menganggap bahwa menerima kasih sayang ibu bapak, saudara, teman adalah hal biasa. Saya tidak merasa perlu untuk bersyukur kepada Allah., saya tidak menyadari bahwa semua itu kasih sayang Allah.

Ketika besar, saya mengenal Bichan, beliau mengasihi dan terus mencari Allah tetapi juga memiliki kemelekatan yang tinggi pada duniawi. Saya dan Bichan pernah sama-sama menjauhi Allah, sama-sama kembali berjuang mencari Allah.Kami kembali jatuh dalam dosa, sama-sama merasa kosong, kembali bangkit, sama-sama merasa dekat dengan Allah.

Akhirnya kami berdua sadar betul kasih sayang Allah harus kami syukuri. Kami menikah dengan kasih sayang Allah. Setiap hari kami syukuri kebersamaan kami, kasih sayang yang Bichan salurkan kepada saya, adalah pemberian Allah.

Saya sangat bersyukur atas pernikahan ini, saya jadi banyak merenungi kasih sayang dan perlindungan ibu dan bapak. Mereka adalah perpanjangan tangan tangan Allah Yang Maha Pelindung, Maha Pengasih Penyayang.

Semoga pernikahan kami juga penuh rasa syukur dan berkah dari Allah. Aamiin

Minggu, 06 Oktober 2013

Do'a saya hari ini

Hari ini saya berdoa kepada Allah swt, saya ingin semua yang saya lakukan diridhoi Allah, semua yang saya katakan diridhoi Allah, semua yang saya lihat diridhoi Allah. Saya ingin suami saya dilindungi Allah, dijauhkan dari panasnya jiwa. Saya ingin menjadi tangan kaki Allah, saya ingin melindungi suami dari api neraka. Saya ingin selalu dituntun oleh Allah. Saya ingin jiwa saya selalu tenang, damai,  dalam cinta kasih Allah.
Itu do'a saya hari ini.

Suami terbaik dan Allah Maha Baik

Bichan ga sengaja nemuin artikel tentang rahasia keluarga harmonis, salah satunya adalah shalat berjamaah. Kami mulai membiasakan diri untuk shalat berjamaah ketika sedang bersama-sama. Setalah shalat, saya sun tangan beliau, lalu beliau maraih kedua tangan saya, dengan erat lalu mulai membicarakan baik-baik tentang kekurangan saya hari ini, tolong perbaiki, gitu katanya. Setelah itu beliau sun pipi saya, atau usap kepala saya.

Allah Maha Baik sudah memberikan partner hidup yang lembut hatinya. Tujuan saya menikah adalah untuk mensedekahkan diri saya pada Allah swt melalui suami. Saya ridho melakukan semua yang akan membuat suami bahagia. Dalam pelaksanaanya, saya masih jauh dari gelar istri yang sempurna. Suami begitu pengertian dan sabar, tapi saya yakin suami pasti ingin  menerima yang terbaik dari istrinya. Oleh karena itu saya akan bekerja keras dengan segenap kemampuan saya untuk membahagiakan suami.

Saat ini saya merasa takut kehilangan cinta suami, masakan saya masih juga belum pas di lidah, saya kurang memuaskan suami di ranjang, hal-hal lain yang membuat suami ilfil. Hal tersebut justru membuat saya jauh dari Allah swt, saya jadi tidak bisa shalat khusyu karena teringat ingin memasakkan suami, ingin membereskan sprei kasur, ingin menyetrika.

Saya menyadari, saya ingin memberikan yang terbaik untuk suami tetapi malah menghambat saya memberikan yang terbaik kepada Allah swt. Lalu saya berkaca, dan berkata pada diri sendiri :
"Ya Allah, apakah Engkau akan selalu mencintai hambaMu yang sering khilaf ini?"
"Suami, apakah kamu akan selalu mencintai istri yang tidak sempurna ini?"
"Apakah akan ada titik dimana Kalian meninggalkan saya?"

Saya ingin memberikan yang terbaik kepada Allah melalui suami tersayang ^_^